Penemu Pertama Kali Camera atau Kamera adalah Seorang Muslim

Ditulis oleh: 20 Okt 2013
Ramadlan Fighter Penemu Pertama Kali Camera atau Kamera adalah Seorang Muslim
Assalamu'alaikum Wr.Wb. Al-hamdulillah segala puji hanya milik Allah yang Maha Penyayang,saya sangat bangga kepada para penemu yang beragama Islam,hal itu dikarenakan saya sendiri seorang muslim,dan disamping itu saya juga sangat kagum,karena seorang muslim yang sudah disibukkan dengan shalat fardlu yang ada lima waktu dalam sehari semalam,namun masih bisa menyisakan waktu untuk membuat trobosan baru mengenai dunia. Orang Muslim dulu memang sangat luar biasa,orangnya pintar-pintar dan gigih berkarya untuk kebaikan ummat manusia. dan kalau melihat ummat muslim yang ada pada zaman sekarang sepertinya bertolak belakang,contoh kecil seperti saya sendiri. saya tidak akan membahas mereka yang katanya muslim tapi suka ugal-ugalan di jalan,serta main perempuan,karena saya sendiri tidak mempunyai jasa kepada dunia,dan saya share postingan Penemu Pertama Kali Camera atau Kamera adalah Seorang Muslim sekedar sebagai renungan saya pribadi dan buat semua ummat islam,semoga dengan adanya tulisan Penemu Pertama Kali Camera atau Kamera adalah Seorang Muslim ini kita semua bisa ikut andil dalam memperbaiki dunia ini,sehingga kita bukan hanya mengaku-ngaku pemeluk agama Rahmatal Lil'alamin semata.
Kita Kembal kepada Penemu Pertama Kali Camera atau Kamera adalah Seorang Muslim yang bersumberkan dari situs Forum JNR

Kamera merupakan salah satu penemuan penting yang dicapai umat manusia. Lewat jepretan dan bidikan kamera, manusia bisa merekam dan mengabadikan beragam bentuk gambar mulai dari sel manusia hingga galaksi di luar angkasa. Teknologi pembuatan kamera, kini dikuasai peradaban Barat serta Jepang. Sehingga, banyak umat Muslim yang meyakini kamera berasal dari peradaban Barat.
Jauh sebelum masyarakat Barat menemukannya, prinsip-prinsip dasar pembuatan kamera telah dicetuskan seorang sarjana Muslim sekitar 1.000 tahun silam. Peletak prinsip kerja kamera itu adalah seorang saintis legendaris Muslim bernama Ibnu al-Haitham. Pada akhir abad ke-10 M, al-Haitham berhasil menemukan sebuah kamera obscura. Itulah salah satu karya al-Haitham yang paling menumental. Penemuan yang sangat inspiratif itu berhasil dilakukan al-Haithan bersama Kamaluddin al-Farisi. Keduanya berhasil meneliti dan merekam fenomena kamera obscura. Penemuan itu berawal ketika keduanya mempelajari gerhana matahari. Untuk mempelajari fenomena gerhana, Al-Haitham membuat lubang kecil pada dinding yang memungkinkan citra matahari semi nyata diproyeksikan melalui permukaan datar.
Kajian ilmu optik berupa kamera obscura itulah yang mendasari kinerja kamera yang saat ini digunakan umat manusia. Oleh kamus Webster, fenomena ini secara harfiah diartikan sebagai ”ruang gelap”. Biasanya bentuknya berupa kertas kardus dengan lubang kecil untuk masuknya cahaya. Teori yang dipecahkan Al-Haitham itu telah mengilhami penemuan film yang kemudiannya disambung-sambung dan dimainkan kepada para penonton.
“Kamera obscura pertama kali dibuat ilmuwan Muslim, Abu Ali Al-Hasan Ibnu al-Haitham, yang lahir di Basra (965-1039 M),” ungkap Nicholas J Wade dan Stanley Finger dalam karyanya berjudul The eye as an optical instrument: from camera obscura to Helmholtz’s perspective.
Dunia mengenal al-Haitham sebagai perintis di bidang optik yang terkenal lewat bukunya bertajuk Kitab al-Manazir (Buku optik). Untuk membuktikan teori-teori dalam bukunya itu, sang fisikawan Muslim legendaris itu lalu menyusun Al-Bayt Al-Muzlim atau lebih dikenal dengan sebutan kamera obscura, atau kamar gelap.
Bradley Steffens dalam karyanya berjudul Ibn al-Haytham:First Scientist mengungkapkan bahwa Kitab al-Manazir merupakan buku pertama yang menjelaskan prinsip kerja kamera obscura. “Dia merupakan ilmuwan pertama yang berhasil memproyeksikan seluruh gambar dari luar rumah ke dalam gambar dengan kamera obscura,” papar Bradley.
Istilah kamera obscura yang ditemukan al-Haitham pun diperkenalkan di Barat sekitar abad ke-16 M. Lima abad setelah penemuan kamera obscura, Cardano Geronimo (1501 -1576), yang terpengaruh pemikiran al-Haitham mulai mengganti lobang bidik lensa dengan lensa (camera).
Setelah itu, penggunaan lensa pada kamera onscura juga dilakukan Giovanni Batista della Porta (1535-1615 M). Ada pula yang menyebutkan bahwa istilah kamera obscura yang ditemukan al-Haitham pertama kali diperkenalkan di Barat oleh Joseph Kepler (1571 – 1630 M). Kepler meningkatkan fungsi kamera itu dengan menggunakan lensa negatif di belakang lensa positif, sehingga dapat memperbesar proyeksi gambar (prinsip digunakan dalam dunia lensa foto jarak jauh modern).
Setelah itu, Robert Boyle (1627-1691 M), mulai menyusun kamera yang berbentuk kecil, tanpa kabel, jenisnya kotak kamera obscura pada 1665 M. Setelah 900 tahun dari penemuan al-Haitham pelat-pelat foto pertama kali digunakan secara permanen untuk menangkap gambar yang dihasilkan oleh kamera obscura. Foto permanen pertama diambil oleh Joseph Nicephore Niepce di Prancis pada 1827.
Tahun 1855, Roger Fenton menggunakan plat kaca negatif untuk mengambil gambar dari tentara Inggris selama Perang Crimean. Dia mengembangkan plat-plat dalam perjalanan kamar gelapnya – yang dikonversi gerbong. Tahun 1888, George Eastman mengembangkan prinsip kerja kamera obscura ciptaan al-Hitham dengan baik sekali. Eastman menciptakan kamera kodak. Sejak itulah, kamera terus berubah mengikuti perkembangan teknologi.
Sebuah versi kamera obscura digunakan dalam Perang Dunia I untuk melihat pesawat terbang dan pengukuran kinerja. Pada Perang Dunia II kamera obscura juga digunakan untuk memeriksa keakuratan navigasi perangkat radio. Begitulah penciptaan kamera obscura yang dicapai al-Haitham mampu mengubah peradaban dunia.
Peradaban dunia modern tentu sangat berutang budi kepada ahli fisika Muslim yang lahir di Kota Basrah, Irak. Al-Haitham selama hidupnya telah menulis lebih dari 200 karya ilmiah. Semua didedikasikannya untuk kemajuan peradaban manusia. Sayangnya, umat Muslim lebih terpesona pada pencapaian teknologi Barat, sehingga kurang menghargai dan mengapresiasi pencapaian ilmuwan Muslim di era kejayaan Islam.

Sekian Penemu Pertama Kali Camera atau Kamera adalah Seorang Muslim semoga tulisan ini bisa menjadi renungan buat kita semua,dan semoga kita atau anak cucu kita juga bisa menyumbangkan hal yang bermanfaat buat agama dan dunia amin.
thumbnail Title: Penemu Pertama Kali Camera atau Kamera adalah Seorang Muslim
Posted by:admin
Published :2013-10-20T14:45:00-07:00
Rating: 5
Reviewer: 55555 Reviews
Penemu Pertama Kali Camera atau Kamera adalah Seorang Muslim

0 komentar "Penemu Pertama Kali Camera atau Kamera adalah Seorang Muslim", Baca atau Masukkan Komentar

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.